Thursday, December 15, 2011

FUNGSI GREEN TEA

Green tea leaf extract atau ekstrak daun teh hijau adalah senyawa yang diperoleh dari daun teh hijau dengan proses oksidasi yang minimal. Ekstrak daun teh hijau mengandung zat antioksidan yang sangat kuat.

Fungsi dari green tea extract adalah khasiatnya untuk menjaga kesehatan. Green tea extract dipercaya dapat mencegah kanker, penyakit degeneratif seperti alzheimer dan parkinson. Green tea extract juga dapat mengurangi degradasi dari membran sel dengan menetralisir radikal bebas karena green tea extract merupakan zat antioksidan yang sangat kuat.

Selain itu fungsi ekstrak teh hijau yang berhubungan dengan weight loss adalah dapat meningkatkan tingkat oksidasi lemak di dalam tubuh, yang berarti tubuh Anda akan menggunakan lemak sebagai sumber energi dan hasilnya metabolisme tubuh Anda meningkat. Ekstrak teh hijau juga berguna untuk menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat di dalam tubuh Anda. Selain itu teh hijau juga mengandung kafein yang bermanfaat dalam pembakaran lemak.


Berdasarkan hasil penelitian di Jepang, konsumsi lebih dari dua cangkir green tea per hari dapat mengurangi risiko terjadinya demensia atau lupa ingatan. Green tea kaya akan sumber katekin, yang diduga sangat berperan untuk menurunkan berat badan, gangguan kardiovaskular, serta untuk kesehatan mulut, dan seringkali disebut dengan EGCG (epigallocatechin gallate).


Studi terbaru yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, menganalisa hasil konsumsi dari enam jenis minuman (green tea, black tea, oolong tea, kopi, kola atau jus, dan 100% jus sayuran) terhadap 1.003 orang di Jepang dengan usia rata-rata 74 tahun.


Analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan kuisioner Comprehensive Geriatric Assessment (CGA), yang juga melibatkan kondisi demografi, kehidupan sosial, gaya hidup, serta kebiasaan fisik dari para sukarelawan.Sedangkan untuk kemampuan daya ingat atau fungsi kognitif, diuji dengan menggunakan Mini-Mental State Examination (MMSE) dengan nilai maksimum 30 point, yang dibagi menjadi tiga tingkat kerusakan kognitif yaitu kerusakan kognitif yang berat (kurang dari 24), menengah (24-26), dan kerusakan yang ringan (26-28). Berdasarkan pembagian nilai tersebut, 85.3% sukarelawan yang mengonsumsi kurang dari tiga cangkir green tea per minggu memiliki beberapa tingkat kerusakan kognitif. Sekitar 59.8% dari mereka yang mengonsumsi lebih dari dua cangkir green tea perhari memiliki beberapa tingkat kerusakan kognitif, dimana 39.2%nya adalah kerusakan kognitif yang ringan.


Setelah diuji secara statistik menggunakan kelompok nilai kurang dari 26, para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih dari dua cangkir green tea per hari adalah 50% lebih rendah untuk mengalami kerusakan kognitif, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari tiga cangkir green tea per minggu. Sebaliknya, hubungan antara konsumsi black tea, oolong tea, serta kopi terhadap kerusakan kognitif adalah sangat lemah atau tidak ada sama sekali.


Polifenol dalam green tea, khususnya EGCG, ternyata berperan untuk memperbaiki kerusakan kognitif. Green tea mengandung 67.5 mg katekin dalam 100 ml, sedangkan black tea hanya mengandung 15.5 mg dalam 100 ml.




Sumber : The American Journal of Clinical Nutrition

No comments:

Post a Comment